Sudut sebelah mana yang paling besar?
Disitu ada aku
Terpojok
Tersudut menunggu waktu
Kau sapa aku tanpa ragu
Selanjutnya menghantui malam-malamku
Kau tinggalkan pesan
Yang membuatku terkesan
Aku selalu membawa tameng
Kita harus segera memainkan peran
Meski beberapa kali harus mengganti topeng
Kita bermain cukup meyakinkan
Ada pemain baru
Dia kawanmu
Berharap mendapat perhatianku
Yang sebenarnya sudah kuterima dari mu
Dua sudut juga mencoba hal yang sama, padamu
Sayang, warna yang satunya sudah pudar
Yang satu lagi justru menyamar
Dan mereka kawanku
Sungguh tak mungkin kita bersatu
Karena aku harus menyebrang garis
Dan mereka akan melihatku
Lalu memandang dengan sinis
Mengapa kita tidak membuat titik temu?
Sudah katamu
Hanya itu usahamu?
Membuat titik tengah?
Sia-sia
Aku berharap ada segi lain
Doa ku terkabul
Sekarang
Segitiga